Sabtu, 23 Mei 2015

Sedikit asal Ikhlas

Download uji-coba.docx in Ziddu.com

Relasi dan Fungsi

Jumat, 31 Januari 2014

Kisah kemandirian Abdurrohman bin Auf ra.





Sikap kemandirian, enggan meminta tolong apalagi selalu meminta-minta belas kasihan dari orang lain adalah ciri pribadi yang yang istimewa. Kebaikan ini diungkapkan oleh Nabi Muhammad saw. dalam sebuah sabdanya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.
“Seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya itu lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang meminta-minta (mengemis) apakah ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.”(Riwayat Bukhori)
Para sahabat dididik oleh Nabi saw. dengan sikap kemandirian ini. Salah satu sahabat ini adalah Abdurrohman bin Auf ra. Seperti layaknya kaum muhajirin yang lainnya yang meninggalkan Kota Mekkah, Abdurrohman bin Auf ra. berangkat tanpa membawa harta apapun bahkan beliau tidak memiliki isteri. Ketika tiba di Madinah Rosul mempersaudarakannya dengan Sa’ad bin Rabi’ ra. Sa’ad merasa terenyuh dengan kondisi Abdurrohman bin Auf ra., maka ia berkata kepadanya, “Saudaraku, aku adalah penduduk Maddinah yang kaya raya, silakan ambil separuh hartaku. Dan aku mempunyai dua orang isteri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda dapat menikahinya.” Jawab Abdurrohman bin Auf ra. “Semoga Allah swt. memberkati anda, isteri dan harta anda. Namun tunjukkan padaku agar aku dapat berdagang di dalamnya.”
Sa’ad bin Rabi’ menunjukkan pasar, maka Abdurrohman melakukan transaksi jual beli sehingga di sore hari dia telah mendapatkan laba dan telah mampu membeli keju dan minyak samin. Tidak terlalu lama tinggal di Kota Madinah ia kemudian menghadap kepada Rosululloh dalam kondisi berminyak wangi. Lalu Rosululloh bertanya, “Apa gerangan yang terjadi denganmu?” Ia menjawab, “Wahai Rosululloh, aku telah menikah.” Rosululloh bertanya, “Apa maharnya?” Ia menjawab, “Emas sebesar biji kurma.” Rosul pun menganjurkan untuk membuat pesta walaupun hanya dengan menyembelih satu ekor kambing.
Sikap kemandirian Abdurrohman bin Auf ra. itulah yang patut kit teladani. Ia ingin mengambil yang terbaik dan tak ingin bergantung pada oang lain. Bukankah Nabi saw. yang menganjurkannya berbuat demikian?
Yah, bahkan semua Nabi dan Rosul utusan Allah swt. Mereka hanya rela bergantung pada Allah swt., bukan pada makhluk.

Rabu, 29 Januari 2014

Keajaiban Sedekah di dunia





1. Mengobati Penyakit Hati

Abu Hurairah ra. meriwayatkan bahwa seseorang mengadu pada Rosul mengenai kekerasan hati. Beliau bersabda,”Bila engkau ingin hatimu lembut, berikan makan orang miskin dan usap kepala anak yatim” . memberi sedekah kepada anak yatim merupakan salah satu sedekah.
2. Sedekah mampu menyembuhkan penyakit jasmani


Al-Aswad bin Yazid meriwayatkan dari Abdullah yang berkata Rosulullah bersabda,” Obatilah gorang-orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah, bentengilah harta kalian dengan zakat dan siapkanlah doa untuk menghadapi  musuh”.
3.      3. Allah akan memberi ganti untuk orang yang bersedekah
Sebanyak apapun kita bersedekah, sungguh tidak akan mengurangi harta kita. Sebagaimana diriwayatkan dalam Abu Hurairah ra. Rosulullah bersabda, “sedekah itu tidak mengurangi harta...” Karena sesungguhnya Allah akan mengganti harta yang telah disedekahkan. Bahkan malah akan bertambah. Sebagaimana dalam Q.S.Saba’ ayat  39. Yang artinya :
“ Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.”

Salah Sedekah Asal Ikhlas




Malam itu bulan bersinar terang di langit. Bintang-bintang bertaburan. Subhanallah, alangkah indahnya. Seorang lelaki bernama Karim keluar dari rumahnya. Dulu Karim dikenal gemar melakukan perbuatan yang dilarang agama. Namun, kini dia telah insaf dan bertobat. Sekarang, dia rajin sholat berjamaah di masjid. Dia juga tidak merasa malu untuk ikut mengaji dan belajar membaca Al Qur’an, bersama anak-anak yang lebih muda usianya.
Malam itu, setelah mendengar penjelasan dari imam masjid tentang keutamaan shadaqah. Hati karim tergerak. Imam masjid menjelaskan, jika seseorang memiliki uang seribu dirham dan ia menyedekahkan tiga ratus dirham, maka yang tiga puluh dirham itulah yang akan kekal dan dapat dinikmati di akhirat. Sedangkan yang tuju ratus dirham dirham tidak membuahkan apa-apa. Bahkan, uang yang tiga puluh dirham yang disedekahkan, akan dilipatgandakan oleh Allah sebanyak tujuh ratus kali. Sedekah juga membuat harta dan rezeki yang ada menjadi penuh berkah.
Selama ini Karim dikenalkaya dan kikir. Namun sejak insaf dan taubat, dia telah berniat akan mengorbankan segala yang dinikmatinya untuk memperoleh ridho dari Allah swt. Sebagian hartanya telah dia rencanakan untuk disedekahkan dan diinfaqkan di jalan Allah swt.
Dan mengarahkan langkahnya menuju di suatu rumah. Dia telah menyiapkan kantong berisi seratus dirham untuk disedekahkan. Begitu sampai di rumah yang ditujunya, dia mengetuk pintu. Seorang lelaki berkumis tebal muncul dari dalam rumah. Setelah mengucapkan salam,dia memberi kantong itu kepada pemilik rumah lalu pamit. Kejadian itu ternyata diketahui oleh beberapa orang di daerah itu.
Pagi harinya, orang-orang di pasar ramai membicarakan Karimtadi malam.
Dua orang yang melihat Karim bersedekah berkata dengan nada mengejek, “Dasar orang yang tidak tahu  agama. Sedekah saja keliru. Masak sedekah ke pencuri.  Kalu mau sedekah itu ya harusnya pada orang yang baik-baik.”
Obrolan itu sampai pada telinga Karim, ia hanya berkata dakam hati, “alhamdulillah, telah bersedekah kepada pencuri.”
***
Hari berikutnya ketika malam tiba, dia kembali keluar rumah. Dia juga kembali bersedekah. Sama seperti malam sebelumnya, dia menyiapkan uang seratus dirham. Kali ini dia memilih sebuah rumah di pinggir kota. Dia mengetuk pintu rumah itu. Seorang wanita membukakan pintu. Dia menyerahkan sedekahnya pada perempuan tadi dan langsung pamit pulang.
Pagi harinya pasar kembali ribut. Ternyata ada orang yang mengetahui perbuatan Karim tadi malam. Dengan sinis orang tersebut bercerita “Memang Karim itu orang yang tidak jelas. Dulu pelitnya minta ampun, ada yang meminta-minta tidak dia kasih. Sekarang sedekah pada orang yang salah. Masak tadi malam dia sedekah pada seorang pelacur.”
“Serius? Kemarin malam dia juga sedekah pada pencuri. Tadi malam sedekah pada pelacur? Macam mana orang ini? Besok pada siapa lagi ya?”respon yang lain.

                Perbincangan tersebut kembali didengar oleh Karim.  Karim hanya berkata, “Alhamdulillah, telah bersedekah pada seorang pelacur. Semoga bisa bermanfaat baginya.”
***
                Malam harinya dia keluar rumah lagi untuk bersedekah. Seperti biasa dia menbawa uang sebesar satu dirham dan memilih rumah secara acak tanpa berfikir siapa pemilik rumah itu. Dia memilih rumah yang dekat dengan pasar.
                Lagi lagi pasar kembali ribut bahkan lebih ribut dari sebelumnya karena Karim telah bersedekah pada orang yang kaya. Seorang pedagang berkata, “Memang aneh anak ini, sedekah pada orang yang kaya. Padah orang yang miskin dan membutuhkanmasih banyak.”
                Mengetahuinya Karim berkata dalam hati, “Alhamdulillah aku telah bersedekah pada pencuri, pelacur dan orang kaya. Semoga bermanfaat.”
Malam ini Karim tidak keluar untuk bersedekah. Dia memilih untuk istirahat awal, agar dia bisa bangun lebih awal pula untuk melakukan sholat tahajud. Setelah bertahajud dia tertidur.
Dalam tidurnya dia bermimpi didatangi oleh seseorang yang tidak ia kenal. Orang itu berkata kepadanya, “Kamu telah bersedekah pada seorang pencuri, pelacur dan orang yang kaya. Kamu tahu apa yang terjadi?” “Tidak.” Jawabnya dengan singkat. “sedekahmu kepada seorangpencuri telahmembuat pencuri itu insaf. Sehingga dia tidak mencuri lagi. Sedekahmu kepada seorang pelacur, membuatnya bertaubat dan tidak berzina lagi. Dan sedekahmu kepada seorang yang kaya tersebut, telah membuatnya malu karena dia yang kaya tidak pernah bersedekah. Kini orang itu telah mau memberi sedekah, infaq dan zakat. Sedekahmu yang ikhlas mendapat ridho dari Allah swt.” Tiba-tiba orangitu pergi tak tau kemana arahnya. Karim pun terbangun dari tidurnya.


Begitulah kisah Karim yang ikhlas dalam bersedekah. Memang benar, hendaknya kita bersedekah kepada orang yang membutuhkan. Membutuhkan tidak hanya orang yang meminta-minta dan bukan pula orang yang kekurangan dalam hal materi (harta benda). Bersedekahlah kalian kepada siapa saja yang membutuhkan dan jangan mendengarkan perbincangan orang yang salah. Hanya Allah lah yang dapat menentukan diterima atau tidak sedekah kita. Yang terpenting adalah IKHLAS.

Trik Iai Ulang Semangat Ibadah

1.      1. Ziarah kubur
Ziarah kubur akan selalu mengingatkan kita  pada kematian sehingga kita akan bersemangat dalam beribadah. Namun waspadai juga ziarah kubur yang bisa mengubah niat kita. Kalau sampai salah bisa malah menyesatkan kita, bisa membawa kita ke kesyirikan.
2.      2. Memperteman si taqwa
Teman akan banyak memberi pengaruh pada kita. Maka jangan sampai salah dalam memilih teman. Berteman dan bergaul dengan orang  bertakwa akan menularkan kebaikan kepada kita. Bahkan bisa mengobarkan semangat ibadahnya kepada kita.
Rosulullah saw. telah memberikan panduan kita dalam berteman dalam berteman. “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang yang taqwa dan orangyang jelek adalah seperti berteman dengan pemilikminyak misk dan pandai besi. Jika kamu tidak mendapat minyak misk darinya, kamu bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika kamu tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal kamu kebagian bau yang tidak enak. ” (Al-Bukhari)
3.     3. Selalu mendekati Al Qur’an
Membaca ayat-ayat Al Qur’an akan dapat menenangkan hati kita. Kita tidak akan merasa berat dalam menjalankan segala beban hidup kita. Sehingga kita akan lebih tenag dalam menjalankan segala sesuatu termasuk dalam beribadah. Dan jika kita membaca terjemahnya, dan terlebih tafsirnya. Kita akan merasakan bagaimana keadaan-keadaan beberapa tahun lalu seperti perjuangan-perjuangan Nabi dan rosul kita.
4.      4. Ingat selalu kengerian di hari akhir
Dengan mengingat akan kengerian di hari akhir, kita akan senantiasa menjaga diri kita dari perbuatan-perbuatan yang dilarang-Nya. Dan kita juga akan mendorong kita untuk menjalankan semua perintah-Nya. Sehingga dapat menumbuhkan kembali semangat ibadah kita.
5.      5. Memohon pertolongan kepada Allah swt.
Memohonlah pertolongan kepada Allah swt. agar senantiasa mendapatkan perlindungan dari segala bujuk rayu syetan. Yakinlah hanya Allah lahyang mampu menolong kita.
6.      6. Bayangkan kematian datang mendadak
Berakhirnya hidup manusia tidak ada yang tahu, dan tidak ada yang bisa menentukan. Hanya Allah lah yang mengetahuinya.  Jika kita selalu mengingat kematian yang mendadak tentunya kita akan berusaha beribadah maksimal karena kita akan takut akai padn hal itu terjadi pada kita.