Belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang terjadi secara sadar, kontinu, positif dan
memiliki tujuan dan berasal dari hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Dalam proses belajar pasti tidak terlepas dari proses
mengajar karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Dari tahun ke
tahun pengertian mengajar belum dapat didefinisikan secara pasti. Menurut
Alvin, mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing
seseorang untuk mendapatkan, mengubah, atau mengembangkan. Mengajar bukan tugas
yang mudah bagi seorang guru, maka dari itu guru harus mempunyai
prinsip-prinsip seperti perhatian akan siswa, aktivitas siswa dalam berfikir
atau berbuat, peraga, repetisi, korelasi, konsentrasi dan sebagainya.
Tidak selamanya kegiatan belajar akan berjalan lancar, karena dalam
proses belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor ini
terbagi menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
meliputi:
a.
faktor jasmani,
b.
faktor psikologis, dan
c.
faktor kelelahan.
Sedangkan faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu:
a.
faktor keluarga,
b.
faktor sekolah, dan
c.
faktor masyarakat.
Belajar yang menjadi rutinitas akan membuat seseorang jenuh, sehingga
menjadikan belajar tidak efektif. Agar belajar dapat efektif diperlukan adanya
bimbingan, menjaga kondisi dan mengatur strategi belajar seperti menyusun
jadwal, membuat rangkuman, dan lain-lain. Seperti yang disebutkan untuk
mendapatkan belajar yang efektif diperlukan bimbingan yang melibatkan seseorang
untuk mengajar. Pengajar harus memiliki cara yang efektif pula. Syarat untuk
pengajar tersebut meliputi penguasaan materi, cinta pada mapel yang diajarkan,
memiliki variasi metode, sering mengadakan diskusi, lebih sering memuji dan
memotivasi. Seorang guru yang memiliki tugas yang mendidik, memberi fasilitas
mencapai tujuan dan membantu perkembangan aspek-aspek pribadi. Selain itu,
seorang guru juga memiliki tuntutan untuk berhubunganan dengan siswa, guru, mengajar
pelajaran, pencatatan dan penelitian serta guru dituntut memiliki sikap
profesional.
Mengajar dapat diartikan memberi pengetahuan atau mengembangkan sikap
dan pengetahuan. Nilai yang menyangkut pengetahuan adalah nilai kognitif.
Mengembangkan kognitif siswa dipengaruhi oleh
a.
persepsi,
b.
perhatian siswa dengan
pelajaran yang diajarkan,
c.
pendengaran dan ingatan
siswa,
d.
kesiapan seseorang untuk
memberi respon mengenai sesuatu yang terjadi.
Pengetahuan memiliki kecenderungan diorganisasikan yang disebut dengan
struktur kognitif. Struktur ini berperan untuk mempermudah proses belajar yang
bermakna dan retensinya. Struktur era sekarang ini dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman terdahulu sehingga melibatkan pemindahan. Pemindahan
terbagi menjadi dua macam yaitu pemindahan menguntungkan dan merugikan.
Pengaruh lainnya adalah intelegansi (penyesuaian diri dengan lingkungan),
kreativitas siswa atau guru serta gaya kognitif. Gaya kognitif merupakan
variabel penting yang mempengaruhi pilihan siswa dalam bidang akademik.
Tujuan akhir dari belajar adalah perubahan tingkah laku yang lebih
baik. Tingkah laku atau yang biasa kita kenal dengan efektif dipengaruhi oleh
motivasi dan kebutuhan, minat seseorang untuk menjadi lebih baik serta konsep
diri atau kepercayaan akan diri sendiri. selain itu siswa juga dipengaruhi oleh
dukungan dari luar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh semua orang. Dalam
belajar diperlukan adanya seorang pengajar yang lebih efektif. Selain itu masih
ada faktor-faktor dan prinsip lain yang dapat mempengaruhi proses belajar dan
mengajar.
0 komentar:
Posting Komentar